Muncul keluhan soal pembatasan akses internet di Cina |
Perkembangan ini terjadi menyusul perundingan antara panitia Olimpiade Beijing dan tim pejabat Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Para pejabat Olimpiade pasti berharap bisa meredakan sengketa yang berkembang soal akses internet bagi wartawan yang melaporkan peristiwa olahraga internasional tersebut.
Dalam perkembangan terpisah, Presiden Cina Hu Jintao mengatakan, upaya untuk mempolitisasi Olimpiade tidak akan berhasil.
"Tak bisa dihindarkan, orang-orang dari negara dan kawasan lain, mungkin tidak memiliki pandangan yang sama tentang suatu masalah," kata Hu.
"Dalam konteks inilah, kita harus membahas persoalan tersebut untuk mengurangi perbedaan dan mencari persamaan yang ada, berdasarkan prinsip saling menghormati," tambah Presiden Hu.
Sengketa soal akses internet mulai berkembang ketika wartawan mulai tiba di Beijing untuk meliput Olimpiade, yang dimulai pada 8 Agustus.
Banyak yang yakin panitia penyelenggara Olimpiade Beijing (Bocog) dan IOC telah menjanjikan akses internet tanpa batas.
Namun, mereka mendapati beberapa situs internet, termasuk situs berita dan kelompok HAM, diblok.
IOC berjanji untuk mengajukan masalah ini kepada Bocog dan mengatakan, lembaga itu berharap Cina "memenuhi janji mereka".
"IOC selalu mendorong panitia Beijing 2008 memberi media akses terpenuh yang mungkin untuk melaporkan Olimpiade, termasuk akses ke internet," kata pernyataan IOC.
Pertemuan antara tim pejabat dari IOC dan Bocog untuk membahas masalah ini berlangsung hari Kamis.
Hari Jumat, beberapa situs internet yang tidak bisa diperoleh pada awal pekan tampaknya tidak lagi diblok, termasuk situs internet lembaga HAM Amnesty International.
Jurubicara IOC mengatakan kepada BBC bahwa masalah ini kini telah dituntaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar