[ Rabu, 30 Juli 2008 ]
Tim Indonesia membawa pulang dua emas, dua perak, dan satu perunggu. Indonesia hanya kalah dari Tiongkok yang kali ini keluar sebagai juara umum. Beberapa tahun terakhir, Indonesia dan Tiongkok memang selalu bersaing dalam ajang ini. Pada 2006, Tiongkok harus mengakui keunggulan Indonesia yang kala itu keluar sebagai juara umum. Saat itu perolehan medali antara Indonesia dan Tiongkok sama. Tapi, Indonesia unggul karena salah seorang anggota tim, Jonathan Pradana Mailoa, dinyatakan sebagai yang terbaik di ajang tersebut.
Pada 2007 giliran Tiongkok yang menjadi juara umum, sedangkan Indonesia harus puas di posisi ketiga. Kali ini, lagi-lagi kedua negara bersaing menjadi yang terbaik. ''Ini sudah sesuai target. Sejak awal kami hanya menargetkan mendapat dua emas,'' ujar Yohanes Surya.
Rombongan pelajar cerdas itu tiba di tanah air tadi malam. Mereka mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dengan pesawat Singapore Airlines. Kedatangan mereka disambut Dirjen Dikdasmen (Pendidikan Dasar dan Menengah) Diknas Suyanto dan pendiri Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) Prof Yohanes Surya.
IPhO adalah even terbesar di bidang olimpiade fisika dunia untuk siswa pendidikan menengah. Dalam lomba kemarin, IPhO diikuti 82 negara dengan total 376 peserta. Yohanes Surya pernah mengatakan bahwa level soal di IPhO setara dengan soal S-2 Fisika.
Menurut Lia Lidya, public relation TOFI, soal teori yang diperlombakan tahun ini sangat sulit sehingga sebagian besar siswa tidak berhasil menyelesaikan tes. Sebenarnya, Kevin Winata (pemenang lihat grafis) nyaris meraih penghargaan the best experiment dengan skor 19,75 dari skor maksimum 20. Tapi, setelah sesi moderasi, salah satu siswa Taiwan meraih poin sedikit lebih tinggi dari Kevin.
Yang juga membuat prestasi tersebut istimewa, tahun ini kali pertama Yohanes Surya tak mendampingi langsung anak didiknya. Menurut Lia, Yohanes masih sibuk mengurus Asian Science Camp yang digelar di Bali 3-9 Agustus mendatang. Akhirnya, tim yang berlaga pada 20-29 Juli itu didampingi Hendra Kwee PhD, yang juga alumnus TOFI 1997 dan Yudistira Virgus, alumnus TOFI 2004.
''Hasil ini sangat membanggakan. Ini menunjukkan kalau kualitas siswa di Indonesia, terutama di bidang fisika, termasuk yang paling maju di dunia,'' kata Dirjen Dikdasmen Suyanto. (ano/nw)
Dikutip dari Harian Jawa Pos
Tidak ada komentar:
Posting Komentar